Minggu, 15 September 2013

singkong, kambing dan sapi

...
Ada seorang Tua yang tinggal disuatu kampung. Orang ini sangat disegani oleh warga dikampung itu, terkenal arif, kaya raya dan dermawan. Namun, suatu ketika musibah kebakaran menghampiri diri dan keluarganya. Nasib malang, Si Tua kehilangan seluruh hartanya yang dimilikinya. Hanya tersisa keluarga dan seekor kambing betina yang berhasil di selamatkan.

Karena sehabis tertimpa musibah, hidup si Tua dan keluarganya sangat susah. Susah sekali, sampai-sampai mereka masih bertempat tinggal di puing-puing rumahnya. Namun si Tua selalu mengajarkan kepada keluarganya untuk ridho atas apa yang telah terjadi. Sampai suatu ketika datanglah seorang tetangga yang Miskin berkunjung untuk menjenguk si Tua. Nah, Si Miskin ini juga warga kampung itu, dia hanya tinggal beratapkan terpal di kebun singkong milik majikannya. Si Miskin datang ke rumah si Tua untuk menjenguk dan menunjukkan rasa prihatinnya terhadap apa yang menimpa pada si Tua. Si Tua dan keluarga sangat senang atas kepedulian si Miskin. Si Miskin ini juga memberikan "sekarung singkong" kepada si Tua untuk bekal si Tua dan keluarga.

Tentu si Tua menerima "Sekarung Singkong" dari si Miskin, tetapi si Tua hanya mau menerima dengan syarat "barter". Si Tua mau menerima "sekarung singkong" dari si Miskin, asalkan si Miskin mau menerima "kambing betina" milik si Tua. Si Miskin terheran-heran, tetapi si Tua berkata " Biarlah, anggap saja saya juga bersedekah kepadamu." Yasudah, si Miskin pulang dari rumah si Tua dengan menuntun seekor kambing sambil tersenyum-senyum. Hahahaha.. (namanya rejeki).

...

Di jalan, si Miskin bertemu dgn tetangganya si Tajir. Tajir ini pengusaha sapi, dari hulu ke hilir semua dipegang oleh dia tapi sayang usahanya masih kalah dgn punya si Tua. (dulu) 
Melihat si Miskin menuntun seekor kambing, si Tajir bertanya darimana dia memperoleh kambing tersebut. Si Miskin pun menceritakan dengan jelas bagaimana dia memperoleh kambing tsb . Kambing tsb bermula dr sekarung singkong yg diberikan kpd si Tua.
Si Tajir lsg punya ide, " Kalau si Miskin ngasih singkong dapet kambing, Kalau saya ngasih sapi hamil dapet apa ya? Mungkin dapet yang lebih mewah."

Si tajir pun lsg bergegas ke rumah si Tua, sambil menuntun seekor sapi hamil yang besaaaaaaar sekali. Si Tua terkaget2 begitu melihat si Tajir datang membawa sapi. SI Tajir pun melakukan hal yang sama dgn si Miskin, memberikan sapinya kpda si Tua. Si Tua mau menerimanya asalkan si Tajir mau pula menerima pemberian si Tua. Tentu saja dgn antusias si Tajir mau menerima. Karena di rumah si Tua yang tersisa hanya "sekarung singkong" dari si Miskin, diberikanlah "sekarung singkong" tersebut kepada si Tajir .

Yah, si Tajir melenggang pulang dgn memanggul "sekarung singkong". Hasil pemberiannya kepada si Tua. Dan keluarga si Tua merasa nyaman, karena dirumahnya sudah ada seekor sapi hamil yang akan melahirkan.
Hahahaha.

*cerita dongeng dgn sedikit perubahan
*nggak bisa nulis bagus, jd harap maklum ya.

Jumat, 06 September 2013

Alhamdulillah, penempatan..

5 september 2013.
Alhamdulillah, penantian selama berbulan-bulan keluar juga hasilnya.
Pengumuman penempatan muncul !
hahahaha..

Dan, pengumuman menyatakan kalo saya ditempatkan di instansi Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara. Semoga saya bisa berkarya sebaik-baiknya di instansi ini.


salam sukses :)

Minggu, 01 September 2013

Gambar peristiwa selama 1 tahun ini..

Oke bung!
Lama sekali tak membuat suatu postingan.
:)

Ya, nyaris satu tahun saya libur di kampung halaman. Satu tahun, eerm.. Satu tahun yang menyenangkan saya kira. Kapan lagi kan bisa ngumpul dgn keluarga dan sahabat di kampung halaman. Hahahaha.
Rasanya patut sekali buat bersyukur untuk ini semua. Hal kecil yang disyukuri bakal jadi suatu kebahagiaan yang sangat berarti.

Nah, kali ini saya ingin ngeposting gambar2 selama kurang lebih setahun ini. Kelak ini bakal jadi kenangan buat saya tentunya.

oke, ini gambar pertama... Ini waktu saya ngumpul buka bersama dgn sahabat-sahabat SMA, temen satu penderitaan dan pergalauan. Temen seperjuangan dan juga temen spertangisan (walau saya ragu soal sepertangisanny).  Kami emang demen tuh ngumpul2 bareng dulu pas SMA. Skg kalo diliat dah pada tua-tua.. Udah merantau kemana2, malah ada yang udah gendong baby :') duh.. -_-

penampakan kami 9 tahun yg lalu t kayak ini nih.
duer! vintage banget yak. Hahahaha.. Emang dah lawas bgt.. tebak gw yg mana hayoo.. :p

Wakakakak! muka2 antek2 hitler semua ini.. ckckckck..  (kagak sengaja nemu ni foto)

Ini apalagi dah, masa2 di plonco banget lah.. Tapi semua inilah yg bikin kami "kental" sampe skg. Ya walau skg jumlah personilny udah gak tau kemana lagi ya .
Sudah berumur ya :')

Lanjut yaa. Oke.. Next! Idul fitri!
Mumpung dirumah lama, jadi emang manfaatin bgt lah libur buat kumpul keluarga..
\
ini habis sholat ied. Muka gw acak2an bangeeet -_-

ini sama afika si keponakan, lucu maksimal lah bocahny.. Bapakny korban iklan kayakny. -_-

Ini, lagi nyantai.. Hahahaa.. Suka bangetlah sama gambar yang ini :)


Terakhir.. 
Hmm.. Gambar ini aja deh, gambar foto bareng pas kelar TKD

hehehe.. Ini foto mungkin beberapa tahun lagi bakal jadi nostalgia..  :')

Ah, sebenerya banyak momen2 asik yang pengen aku abadiin di postingan ini. Tapi ya, nggak semua momen t ada fotonya. Ya, semoga semakin banyak bersyukur aja lah.. Kalo liat2 gambar ginian. Toh, libur panjang gini. Ada momen2 asyik2nya. hahaha. Alhamdulillah lah..

Selamat malam :)







Minggu, 05 Mei 2013

Sandal Pelangi


Inget nggak??
Dulu sewaktu kita masih kecil ada banyak dongeng yang bercerita tentang Pelangi..
Setengah lingkaran berwarna-warni yang kerap muncul di langit sehabis hujan.
Dan ada beberapa dongeng yang bercerita, bahwa pelangi itu merupakan jembatan penghubung antara bumi ini dengan khayangan. Ingat cerita Jaka Tarub?? Yang mencuri selendang Bidadari. Nah, bidadarinya itu kan  juga melintasi pelangi sebagai jembatan untuk bisa mandi di bumi.
Iya kan? Hahaha..

Nah, bicara tentang cerita dongeng Pelangi dan Jaka Tarub.
Ada suatu cerita yang mirip dengan Jaka Tarub dan Pelangi. Tersebutlah disisi lain dunia  yang berkisah tentang seorang pemuda yang punya ambisi persis seperti Jaka Tarub. Sebut saja nama pemuda ini Jaka Cungkring, biar gampang panggil saja dia Jessi ("Jc" biar kerenan). Jessi ini punya ambisi ingin mempersunting bidadari yang paling cantik di khayangan. Entah kenapa si Jessi ini bisa-bisanya punya ambisi seperti itu, mungkin sering ditolak oleh wanita-wanita dimuka bumi kali ya? Hahahaha..  Apapun itu penyebabnya, yang jelas si Jessi ini bersungguh-sungguh ingin mempersunting bidadari  yang puuuaaaling cantik di khayangan.

Jessi mencari tahu, bagaimana caranya bisa mempersunting bidadari. Dan dia pun akhirnya tahu, bahwa bidadari sering turun ke bumi ketika muncul pelangi. Karena pelangi merupakan salah satu jalan yang menghubungkan antara khayangan dan bumi.. Dengan tekad yang bulat, si Jessi ini menanti kapan munculnya pelangi. Celakanya, hari berganti hari, bulan berganti bulan, hujan tak kunjung turun juga. Entah kenapa hujan tak turun, nampaknya tahun ini akan terjadi kemarau yang panjang. Jessi bingung bukan kepalang. Jika hujan tak turun, maka pelangi pun tak akan muncul di langit. Bagaimana bisa bidadari itu turun kalau tak muncul pelangi???.

Jessi kesal, namun kekesalannya itu tak membuatnya gentar untuk mewujudkan ambisinya. Berangkatlah Jessi berkeliling dunia untuk mencari pelangi. Selama perjalanan, si Jessi terus bertanya kepada semua orang yang bisa ia tanya. "Dimana muncul pelangi?". "Apakah pelangi  muncul disekitar sini?". Entah sudah berapa jauh dan berapa lama si Jessi ini berjalan untuk mencari pelangi, sampai suatu ketika ia bertemu dengan seorang tua.

"Maaf pak, apakah pelangi muncul disekitar sini?"  tanya Jessi kepada si Tua. Si Tua menjawab, " tidak nak, ada apa gerangan engkau mencari pelangi?". Jessi pun bercerita kepada si Tua tentang alasan dia mencari pelangi, dan bagaimana perjalanan yang telah dia lakukan hanya untuk mencari pelangi. Mendengar cerita Jessi, si Tua berkata "saya bisa membantumu nak". Jessi pun tertegun, bagaimana bisa  si Tua itu bisa membantu dirinya . Si tua berkata andai Jessi mau berguru kepadanya, dia akan mengajarkan si Jessi bagaimana caranya membuat pelangi dan melintasinya. Sehingga Jessi tak perlu lagi berkeliling untuk mencari pelangi. Jessi pun menyetujuinya..

 Jessi pun belajar sungguh-sungguh dengan gurunya, dia mematuhi segala perintah gurunya dan memperhatikan baik-baik serta seksama apa yang diajarkan si Tua. Seiring waktu berjalan, tibalah saatnya si Tua memberikan pusakanya yang dapat mengantarkan Jessi untuk pergi ke khayangan. Pusaka itu ialah "sendal pelangi", sendal ini hanya dapat digunakan oleh orang-orang yang punya tekad yang kuat namun sayangnya sendal itu hanya bisa dipakai 1kali, tidak bisa dipakai lebih. Untuk menguji tekadnya si Jessi, maka si Tua mengadakan 1000 macam ujian kepada Jessi. Entah apa saja itu macamnya. Mungkin, TPA, TKD, Fisik, Kesehatan, TOEFL, Ketampanan, dsb masuk didalam ujian yang diujikan si Tua kepada Jessi. Hebatnya si Jessi berhasil lulus dari 1000 macam ujian tersebut, walau di ujian ketampanan nilainya hanya sedikit diatas nilai mati. Hahahaha..


Tibalah saatnya Jessi pergi ke khayangan setelah pelangi tak muncul dimana-mana.
Dikenakan sendal itu dikedua kakinya dan hap.. Hap.. Pelangi muncul seketika Jessi melangkah dan sampailah dia di khayangan. Tak lama dari itu, Jessi pun akhirnya kembali dari khayangan tanpa membawa seorang bidadari .  Si Tua merasa heran, kenapa Jessi tak membawa 1 bidadari pun dari khayangan. Jessi mengungkapkan bahwa dia tidak lagi berminat mempersunting bidadari.  Lah?? Kok bisa??
Jessi pun bercerita, "karena pelangi tak kunjung muncul, bidadari-bidadari di khayangan tidak bisa mandi di bumi. Ini entah sudah berapa lama pelangi tak kunjung muncul. Guru bayangin saja, seperti apa tidak sedapnya aroma ketiak mereka?". Si Tua terbahak mendengar penuturan Jessi.

Yah, si Jessi kembali ke tempat tinggalnya.  Tekadnya seketika pudar ketika dia menemui langsung bidadari di khayangan. Yang jelas dia tak bisa lagi kembali ke khayangan, karena sandal itu hanya 1 kali pakai. Entahlah.. Hahahaha..


*cerita dongeng dengan sedikit perubahan
*nggak bisa nulis bagus jadi maklumin aja ya
:))

Kamis, 25 April 2013

Libur.. yaa libur panjaaang :))

hai..
dah lama nggak buka blog.
coret2 dikit nggak apalah ya.
Apa kabar semua pembaca blog? saya harap kalian sehat semua :)
(semoga ada yang baca)

Agak aneh emang, ketika saya sedang libur seperti ini. Blog tempat corat coret saya yang tercinta ini nggak tersentuh sama sekali. Maklumlaah, namanya juga hidup (apa hubungannya? -_-).

Libur..
Libuur yang panjang..
Udah kurang lebih 6 bulan saya libur. Libur sebelum waktu sibuk tiba -_-. Yaah, saya yakin habis libur ini bakal banyak kegiatan yang sangat menyibukkan. Tapi, entah rasanya libur kepanjangan ini nggak begitu bikin gundah. Soalnya 3 tahun lalu saya pernah "libur yang sangaat panjang (lebih panjang dr ini) + ketidakpastian hidup", bisa dibilang masa2 sulit saya itu dulu. #skip #abaikan

:))

Oh iya, selagi libur ini saya nyoba bikin komik2 sederhana.. Yaaa, setelah ada "armor" baru. Ini kesempatan lah buat nyalurin hobi lagi.. Mungkin temen2 suka? ini deh saya tampilin beberapa potongannya :))



yang ginian juga ada 



hahahaa.. gimana? 
lumayan kan? nggak jelek, walau nggak bisa dibilang bagus juga.
:p

nama komiknya itu d`cungkring tapi karena di page Fb nya ga bisa pake d` cungkring, jadinya dibuat Si cungkring.. (kalo mau di suka boleh kok mampir aja :D)
Lumayan kan buat isi2 waktu luang nan kosong, siapa tau kekumpul banyak bisa dijadiin buku sebelum libur ini habis... Nikmati sajalah libur ini..


Udah deh, dah malem..
Selamat malam semua :)(

Jumat, 22 Februari 2013

ingat?

tik..tok..tik..tok..
dong dang deng dong~

(type) write

tak tik tak tik tak tik tak tik tak tik.
TING!
greek greek greek.
tak tik tak tik tak tik.
TING!
TING!

Selasa, 12 Februari 2013

Si Lifmi

...english book..
..kwetiau saus teriyaki..
.novel dan puisi.
Lagi

Kata Edison Tentang Bola Lampu

Thomas Alva Edison.
Setiap orang pasti pernah denger namanya, walau nggak tau siapa paling tidak pernah denger lah. Hahahaha.
Iya, beliau pendiri perusahaan General Electric. Daripada sebagai pendiri perusahaan, beliau lebih terkenal sebagai penemu lampu pijar dan beberapa hak paten yang lain.

Lampu pijar.
Beliau berkata bahwa untuk menciptakan 1 buah lampu pijar yang berhasil membutuhkan 1000 kali eksperimen gagal dan 1 kali eksperimen berhasil. Bayangin, totalnya 1001 kali eksperimen hanya untuk membuat 1 lampu yg menyala.

Yang jadi pertanyaan itu, kenapa harus 1001 kali eksperimen? Siapa aja tau jawabannya, semua hasil butuh proses. Jelas, semuanya pasti butuh proses. Secara sadar atau gak sadar yang namanya proses itu ngebantu buat kesempurnaan hasil. Setiap kali kegagalan eksperimen yang dialami Edison bukanlah tiada arti.


Eksperimen gagal Edison dari yang pertama kali sama ke seribu kali, ngebantu beliau buat mengerti "how to make it real". Ketika sudah sampai ke-1001, semua yang bermula dari imagine-nya ternyata menjadi "real". Lampu pijar yang ditemuin Edison, bisa jadi dasar buat pengembangan lampu-lampu jaman gini.

Sadar gak sadar.
Sering juga ya buat kita yang ngerasa gagal atau gak puas dengan kegiatan yang dilakuin. Semacam tidak ada kesesuaian antara ekspektasi dengan realita. Tapi sadar gak? Kadang setelah hal yang tidak sesuai itu terjadi tiba-tiba kayak ngasih pengetahuan tersendiri. Jadi mengerti "oh, jd di sini" atau " oh iya ya" sambil nepok jidat seakan kalo dikasih kesempatan 2 kali gak bakal terjadi hasil yang sama.

Nah, itu. . Itu juga mungkin yang dialami Edison sampe nemui bola lampu. Andai si Edison berhenti di eksperimenny yang ke-1000. Lampu gak bakal ditemui lewat tangannya. Hahaha.

Makasih ya Allah, telah banyak aku diberi pengalaman berharga oleh-Mu.

Mi Ayam Mi Ayam

Mi + ayam = mi ayam.
Enak itu, kangen sekali bisa makan mi ayam. Dulu di kampus tinggal jalan ke ceger udah nemu  abang-abang mi ayam. Nyesek juga ye aku ini. Ayam udah kena inflasi. Porsinya sama tapi harga udah tembus 15 ribuan. Dulu pas PKL di Wonosari, makan mi ayam paha itu cuma 6 ribu. Paha loh, pahaa! Bukan ayam cincang geje, tapi paha 1 biji. Lumayan banget yaa. Ada juga itu yang enak di deket kantor tempat PKL, harganya juga cuma 6 ribu.
Kampung orang emang lebih indah dari kampung sendiri. Wkwkwk.
Tapi pempek di kampungku cukup murah (kayaknya). Pecel lele di sini juga harganya bikin geleng-geleng. Tapi harga tekwan, model, laksan, cukup terjangkau di sini.
Yaudah, kalo gitu makan pempek aja lah.

Ada 8

Muka 6,
Wajah 3,
Kaki 5,
Mata 4,
Tangan 1,
Mulut 7,
Kepala 2,
Ada 8.

Narsis, Peyorasi atau Konotasi?

Gue ngakak-ngakak nonton stand up comedy episode malem ini. Sumpah, geli-geli gue nontonny. Episode malem ini temanya "narsis". Ada 3 comic yg bwain banyolan seputar narsis. Eh, gue baru tau si Zarry Hendrik #cmiiw yang suka ngetwit romantis juga jadi comic sekarang. Makin meluas aja dunia per-comic-an Indonesia. Gak apalah, selagi positif gue dukung aja itu ngebanyol di depan umum.

Oke, balik lg ke temanya, "narsis". Narsis itu dulu ya, gue nyangka semacam sifat percaya diri seseorang yang muncul di mana aja dan kapan aja. Pernah denger lagunya Mass Romantic yang judulnya Narsis gak? Nah, itu kan tersirat kalo narsis itu kayak yang gue definisikan di atas. Ternyataaa, setelah menonton 3 comic tsb berorasi di salah satu channel favorit gue, narsis kini lekat dengan yang namanya "aaalaaay", apa? "alaay", apa? ulangi? "4L4y!", nah bener bgt. "alay".

Nggak kepikiran darimana itu ada pengklasifikasian dari "pede", jadi "narsis", kemudian "alay". Dulu itu ya, pas era gue masih SD. Orang-orang yang suka foto-foto, bergaya, sama mau tampil, itu dibilang sama orang-orang "pede" aja. Dulu juga di sinetron dialognya paling sering, "ihh, pedee..". Atau, pas di era gue SMP/SMA. Dialogny gini, " narsis banget sih lo!". Nah sekarang?? "alay beud ciih.", yg dibilang malah jawab, "ciyus? miapah?" =,= #fail. Ini kehidupan berbahasa sedang mengalami distorsi besar-besaran kayaknya. Wkwkwkwk.

Ngedenger orasi  3 comic, bikin hati ini degdegser. "Jangan-jangan, aku alay pula". Kalo dibilang narsis, okelah akui narsis. Beberapa sering gue buat misalnya, nulis curhatan di blog, trus otomatis ke share lewat twitter, atau nge-post apa gitu di tumblr kemudian muncul di fb, bikin twit-twit yang geje lalu banjir lah itu TL, terus apalagi yaa ulah-ulah gue yang dibilang narsis?

 Banyaklah kayaknya kalo ulah-ulah yang dianggap "narsis". Tetapi, malam ini, banyolannya mereka, yang di twitter suka check in lokasi, terus yang suka foto-foto di toilet dengan flash memantul di cermin sambil memegang kepala, atau yang foto-foto pake webcam dgn full dandan, atau apa lagi ya tadi? Oh iya, suka curhat geje padahal follower-nya temen-temen sendiri, itu dibilang narsis. Narsis bro. . Yang begitu dibilang narsis. Okelah narsis. Hmm.. *mikir.

Okey, it narsis.. Okey that's fine. Berarti gw yg belum narsis. Oke oke.

sampul

mengumbar status,
membudi daya komentar,
mengincar "jempol".

seal it

your face > your mouth > your mind > bad inside

Permen (jeruk)

Rasa (jeruk).
Asam (jeruk).
Manis (jeruk).
Warna (jeruk).
Kuning (jeruk).
Wangi (jeruk).
Namanya (jeruk).
Permen (jeruk).

Mata Angin

5
12
3
6
8

This

...tikus
...tikus
...tikus
...tikus

Wayang Orang

tek tek tek
dung dung
nang neng nang neng nong
neng nang neng nong
neng nang neng nong
tak tak tak
gong gong gong

Surga Itu ...

hangat
manis
nyaman
lembut
merdu
buah buah
air mengalir

Minggu, 27 Januari 2013

Y no ! me

£€$¥
cring cring cring

Kodrat

3 mati, 2 hidup.
mati, hidup, mati, mati, hidup.
3 mati, 2 hidup.
mati, hidup, mati, hidup, mati.
4 mati, 2 hidup.
mati, hidup, mati, hidup, mati, mati.

Selasa, 22 Januari 2013

Kontemplasi

??
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
!

Bukan Fabel

Pernah nggak? Kita pertanyakan, kenapa raja hutan rimba itu singa? Singa ynng bahasa latinnya "Panthera leo". Yang makan daging, yang ada jenggotnya. Kenapa gak gajah yang ada gading? Belalainya panjang? Badannya gede. Atau yang bisa terbang di angkasa, burung elang. Gagah juga itu kan?
Apa dalam pemilihan raja hutan itu ada kesepakatan antara warga hutan gak ya?
Kenapa mesti singa? Kalo emang mesti dari ras kucing. Bisa aja macan item, atau harimau ( Panthera tigris), bisa juga si cheetah yang luarinya kenceng. Lagi ya, kita pertanyain kenapa mesti singa yang jadi raja?
Mungkin singa menang pemilu? Ah, enggak juga. Biasanya jumlah herbivora lebih banyak daripada karnivora. Kalo mau  itung-itungan jumlah pendukung berdasarkan mayoritas, singa kalah suara lah. Yang menang bisa aja si gajah, atau jerapah, banteng? Kan banyak tuh herbivora yang tangguh.
Ini mesti ada permainan!! Singa yang jadi raja itu gak ada alasan. Gak ada dasarnya buat jadi raja. Mayoritas itu para herbivora, mestinya herbivora yang pegang kekuasaan.
Lagi ya, kenapa singa yang jadi raja rimba?
Kalo singa bisa, kenapa para rubah tidak? :)

Senin, 21 Januari 2013

bentuk kalimat


kalimat

kalimat kalimat
kalimat kalimat kalimat
kalimat kalimat kalimat kalimat
kalimat kalimat kalimat kalimat kalimat
kalimat kalimat kalimat kalimat kalimat kalimat
kalimat kalimat kalimat kalimat
kalimat
kalimat kalimat kalimat kalimat
kalimat kalimat kalimat
kalimat kalimat
kalimat

"badai pasti berlalu"


dung. dung.
Kruuuuk.
Kroook.
Pret.
Kreoook.
Preeeettt.
Preeeeeeeett.
Ergh!!
plung.
plung.
plung.

semua bermula dari "remeh temeh."


Seringkali kita liat pekerjaan rumah atau pekerjaan sekitar keliat sepele. Yaa emang sepele, cuma butuh dikit waktu sama dikit tenaga doang buat ngerjainnya. Misal, kayak nyapu rumah, nyuci piring, nyuci baju, dsb. Apalgi zaman gini udah ad byk jasa2 yg nawarin bwt ngerjain hal-hal begitu doang kan ya.
kalo udah sibuk punya uang lebih, yaa bisalah buat ngeskip kegiatan yg "remeh temeh". Waktunya mending dipake buat hal-hal yang lebih penting daripada kerjaan tsb.
Nggak salah, lebih efisien waktu malah. Kegiatan kelar, kerjaan rumah juga kelar. Nah, ini situasinya kalo kerjaan banyak ya. Sibuk banget sampe gak ada waktu luang buat ngerjain si remeh temeh. Tapi ketika waktunya masih bisa diatur, saya rasa ada baiknay menyisipkan waktu buat ngerjain yg "remeh temeh" itu.
Selagi bisa pake waktu kosong buat yang lain kenapa mesti yang "remeh temeh?"
Jadi gini, ada suatu pemandangan yang terlihat di mata. Di mana ada seorang ibu mengajari anaknya yang masih sekitar kelas 5 SD buat hidup bersih. Terjadi dialog yang lucu juga kalo dipikir-pikir. Ibunya ngomong ke anak "Nak, kamu lagi gak ada kerjaan kan ya?".
Anaknya jawab, "Iya Bu, ada apa?". Ibu ngomong, "Bisa bantu ibu buat mencuci piring nggak? Ibu lagi sibuk ada tamu."
Anaknya jawab gini, "Gak mau Bu, ntar aja lah suruh siapa gitu yang nyuci."
Ibu jawab gini pula, "Gak ada Nak, lagi sibuk semua. Bentar lagi makan siang. Piring-piring mau dipake."
Anakny jawwb, "Ibu gak ngerti anak kalo lg gak mau, emgnya Ibu dulu waktu kecil pernah ya nyuci piring?"
Nah. . Stop sampe sini.
Andai itu percakapan kita dengan anak kita di masa depan.
Jika, tidak meluangkan waktu buat "remeh temeh". Mau jawab apa kira-kira? Hayo hayoo.
Pasti ada saat di mana nanti berjumpa dengan event kayak tadi. Hahaha. .
Sekarang mungkin buat diri sendiri, tapi nanti? Bisa lebih luas.

Merenung : antara laper, nafsu dan ambisi.


Kadang tetiba ngerti kenapa Yang Maha Kuasa nyuruh kita puasa.
Karena puasa itu buat menahan nafsu kan ya, melatih kesabaran. Nafsu yang dimaksud mungkin bukan sekedar nafsu lahir/batin kali ya. Nafsu yang lebih dari nafsu lahir batin. Nafsu yang gak mungkin bisa dipenuhi dengan makan enak, hdup nyaman, jalan-jalan, cuci mata, dsb.
Coba dipikir deh? Kalo bisa kenyang makan tempe? Kenapa suka maksain ingin daging? Atau yg lain, punya pasangan baik tapi maish juga mau pasangan yang cantik. Hahahaha. Iya kan? Pasti iyaa.
Yaa, sebenarnya gak salah punya nafsu. Harus malah, kalo gak ada nafsu ntar masehitam (mati segan hidup tak mau). Tapi mengendalikan yang penting, mengendalikan itu susah.
Kalo sekedar mengatur jadwal makan atau mengutamakan kegiatan yang penting itu mungkin yang biasa dilakuin. Tapi kalo menahan, garis bawah ya "menahan" ambisi, atau keinginan yang ada itu susah luar biasa.
Ambisi kok ditahan?
Bukan ditahan buat gak dicapai. Saya rasa sih tiap ambisi itu obatnya ya mencapainya, sama kayak laper obatnya makan. Tapi, ada kala ketika yg disusun atau direncanakan realistisnya tidak sesuai. Setengah jalan, atau tiga perempat jalan jadi, atau busuk baru mulai jalan. Pentingnya sabar sama kendali nafsu itu di sini.
Puasa itu bikin kita inget, sebelum kenyang itu ada namanya laper. Sebelum bisa tidur nyenyak, ya nahan keroncongan. Bikin inget, mulanya ada it dari tidak ada, sebelum bahagia pasti ada derita. Iya kan? Iyalaaah. Hahaha.
Makanya ketika ambisi atau keinginan it realitanya tak sesuai, mesti inget juga kalo sebelum sesuai pasti ada ketidaksesuaian dulu. Kalo inget ini, bkal timbul rasa sabar atas kendali nafsu tadi.
Ambisi (atau apalah) emang mirip dengan rasa lapar.
Emang mirip sih, atau jangan-jangan iuat rasa lapar yang beda tingkatan dengan beda pula makanannya.
Kalo perut keroncongan kan itu lapar secara fisik, kalo mau ngobatinya makan, minum. Kalo penat dsb itu mungkin lapar secra batin, ngobatinnya jalan-jalan, liburan, dsb. Nah, kalo ambisi ini. Mungkin apa ya yang lapar? Dirinya. Soalny udah di atas segala lapar-laparnya. Ngobatinya ya mencapai tujuannya tadi. Nah, lagi-lagi ya. Pentingnya kendali nafsu ini. Balik lagi kayak makan, jangan sampe tuh makan yang gak baik. Kendali nafsu penting, biar makan hal "yang baik dengan cara yang baik" pula.
Pasti gak mau lah perut diisi dengan makanan yang gak jelas. Pasti juga gak mau kalo melepas penat dengan cara-cara atau ke tempat yang gak jelas. Gitu juga ambisi, pasti gak mau lah tujuan tercapai dengan cara yang gak baik.
Ya kan?
Penting ya kan?
Penting nian itu namanya kendali nafsu sama sabar. Penting nian itu edukasi puasa, bukan cuma untuk keseimbangan fisik atau batin. Dampaknya bisa lebih luas lagi kepada keseimbangan sekitar.
Gue baru ngerti.
#telat -,-




mantera ojo takabur


Heh jingaaan jingkraak..
Jingaaan jingkraak..
Jingaaan jingkraak, Jingaaan jingkraak..
Wedok ayu, lanang bagus.
Sugih, kereee. Jingaaan jingkraak..
Jingaaan jingkraak..
Jingaaan jingkraak..
Jingaaan jingkrak, jingaaan jingkrak..
Hawo mambu, ati busuk.
Ra usaaah ngakuu bersiiih.
Jingaaan jingkraak..
Jingaaan jingkraak..
neng nong neng nang neng nong..

Selasa, 15 Januari 2013

Dimana Aja Ada

Manusia itu mahluk sosial.
Bergaul itu sudah jadi suatu kebutuhan pokok selain sandang, pangan, dan papan.
Emang sudah kodratnya gitu.
Makanya sosial media di internet rame (ga nyambung).
Kalo bergaul sudah pasti ketemu banyak orang yang macem-macem ragamnya.
Walau pada dasarnya manusia itu cenderung bergaul sama yang seragam, tapi tetep aja gak bisa sama semua.
Pepatah ngomong "rambut boleh sama hitam, tapi shamponya belum tentu sama".
Tapi jelas kita nyari yang ngerti, memahami, ngerti lagi, memahami lagi, balik lagi, ngerti, balik lg memahami, dsb (intinya sih temen yg baik).
Sudah jelas gak mau sama yang egois, sok asyik, egois lagi, sok asyik lg, dsb (intiny temen yg rese').
Wajar aja kalo punya pikiran gitu. Manusiawi, tapi gak fair kalo hidup it milih-milih. Tiap orang punya peran. Bisa jadi bagi gue temen yang rese' itu bilang gue yang rese'. Atau temen yang dibilang baik malah nganggep gue rese'. Waduuh.
Daripada pusing-pusing, temenin aja semua. Gak usah pilih-pilih, temen itu sama siapa saja. Sama-sama manusia juga kok ya. Asal kalo diajak yg gak bener jangan mau. Hahaha.
Kalo ada yang bilang, temen itu bisa ngebantu kesuksesan, saya setuju. Temen yg tepat bakal ngebantu percepat kesuksesan. Ini saya setuju bgt.
Yaa, berteman itu emang udah kebutuhan. Jadi perbanyak teman biar kebutuhan terpenuhi.
Soal baik atau enggak, tergantung kita (kayaknya). Kalo diperlakuin baik pasti dilakuin baik juga, walau masih ada rese'nya dikit-dikit, wahahahaha.
"Bekawan itu bukan pasal nyambung, ngopi bareng. Tapi becerito, sanjosanjo ke rumah"-wak kosim, 45th
Temen yg baik, di mana saja ada.

Pernah? Aku Pernah

Dibilang kurang usaha sewaktu ada yang belum diraih padahal sudah usaha (katanya). Pernah? Aku jg pernah.
Dibilang munafik sama rekan kerja/temen/apalah sewaktu bergaul. Padahal gak niat apa-apa cuma mau main aja. Pernah? Aku jg pernah.
Dibilang nggak level, nggak ada kemampuan buat ngegapai tujuan. Padahal masih yakin masih bisa raih, tapi disuruh mundur. Pernah? Aku pernah.
Disepelein sama temen-temen pacar. Dibilang gak pantes atau kelas kacang dsb. Pernah? Aku pernah.
marah? ngamuk? dongkol? gegara yang di atas itu. Pernah? Aku pernah.
Udah-udah, mending tenang-tenang aja sekarang. Kalo diliat dengan seksama, mungkin yang dibilang ada benarnya.
Ada orang tenar yg berkata "setiap mata melihat hal yang berbeda meskipun wujud yg sama".
Jadi semua kejadian di atas ada benarnya. Lalu bagaimana?
Ya nggak gimana-gimana, biarin ajalah. Ribet amat mau diurusin.
Balik ke omongan orang yang sebelumnya tadi.
Buat ngebantu ngertiin semuanya, ada omongan orang terkenal dan sukses serta kaya raya yaitu
"buka mata, lapangkan dada, dan luaskan pikiran".
Omongan orang kedua ini bakal ngebantu memahami dan mengerti setiap fakta.
Tapi yaa hidup ini kayak lg ngarungi lautan.
Gak selamanya lautan itu lempeng-lempeng aja (lautan ya, bukan jalan tol).
Jadi wajar ada ombak, gelombang-gelombang, terus ada badai sesekali yg mencetar-cetarkankan bahtera.
Whatever, gimana kata orang. Pelaut it belajar dari pelaut yang lebih jagoan, bukan belajar dari kata pilot atau astronot.
Dan pelaut itu berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dilabuh oleh bahteranya (konyol jg kalo pelaut naik kapal tujuannya bulan tapi boleh dicoba.)
Jadi, mari kita maafkan diri kita. Atas melencengnya dari peta. Kembali ke track, terus kembangkan layar.
#sekian
 
 
Copyright © Notes
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com