Inget nggak??
Dulu sewaktu kita
masih kecil ada banyak dongeng yang bercerita tentang Pelangi..
Setengah lingkaran
berwarna-warni yang kerap muncul di langit sehabis hujan.
Dan ada beberapa
dongeng yang bercerita, bahwa pelangi itu merupakan jembatan penghubung antara
bumi ini dengan khayangan. Ingat cerita Jaka Tarub?? Yang mencuri selendang
Bidadari. Nah, bidadarinya itu kan juga
melintasi pelangi sebagai jembatan untuk bisa mandi di bumi.
Iya kan? Hahaha..
Nah, bicara tentang
cerita dongeng Pelangi dan Jaka Tarub.
Ada suatu cerita
yang mirip dengan Jaka Tarub dan Pelangi. Tersebutlah disisi lain dunia yang berkisah tentang seorang pemuda yang
punya ambisi persis seperti Jaka Tarub. Sebut saja nama pemuda ini Jaka
Cungkring, biar gampang panggil saja dia Jessi ("Jc" biar kerenan).
Jessi ini punya ambisi ingin mempersunting bidadari yang paling cantik di
khayangan. Entah kenapa si Jessi ini bisa-bisanya punya ambisi seperti itu,
mungkin sering ditolak oleh wanita-wanita dimuka bumi kali ya? Hahahaha.. Apapun itu penyebabnya, yang jelas si Jessi
ini bersungguh-sungguh ingin mempersunting bidadari yang puuuaaaling cantik di khayangan.
Jessi mencari tahu,
bagaimana caranya bisa mempersunting bidadari. Dan dia pun akhirnya tahu, bahwa
bidadari sering turun ke bumi ketika muncul pelangi. Karena pelangi merupakan
salah satu jalan yang menghubungkan antara khayangan dan bumi.. Dengan tekad
yang bulat, si Jessi ini menanti kapan munculnya pelangi. Celakanya, hari
berganti hari, bulan berganti bulan, hujan tak kunjung turun juga. Entah kenapa
hujan tak turun, nampaknya tahun ini akan terjadi kemarau yang panjang. Jessi
bingung bukan kepalang. Jika hujan tak turun, maka pelangi pun tak akan muncul
di langit. Bagaimana bisa bidadari itu turun kalau tak muncul pelangi???.
Jessi kesal, namun
kekesalannya itu tak membuatnya gentar untuk mewujudkan ambisinya. Berangkatlah
Jessi berkeliling dunia untuk mencari pelangi. Selama perjalanan, si Jessi
terus bertanya kepada semua orang yang bisa ia tanya. "Dimana muncul
pelangi?". "Apakah pelangi
muncul disekitar sini?". Entah sudah berapa jauh dan berapa lama si
Jessi ini berjalan untuk mencari pelangi, sampai suatu ketika ia bertemu dengan
seorang tua.
"Maaf pak,
apakah pelangi muncul disekitar sini?"
tanya Jessi kepada si Tua. Si Tua menjawab, " tidak nak, ada apa
gerangan engkau mencari pelangi?". Jessi pun bercerita kepada si Tua
tentang alasan dia mencari pelangi, dan bagaimana perjalanan yang telah dia
lakukan hanya untuk mencari pelangi. Mendengar cerita Jessi, si Tua berkata
"saya bisa membantumu nak". Jessi pun tertegun, bagaimana bisa si Tua itu bisa membantu dirinya . Si tua
berkata andai Jessi mau berguru kepadanya, dia akan mengajarkan si Jessi
bagaimana caranya membuat pelangi dan melintasinya. Sehingga Jessi tak perlu
lagi berkeliling untuk mencari pelangi. Jessi pun menyetujuinya..
Jessi pun belajar sungguh-sungguh dengan
gurunya, dia mematuhi segala perintah gurunya dan memperhatikan baik-baik serta
seksama apa yang diajarkan si Tua. Seiring waktu berjalan, tibalah saatnya si
Tua memberikan pusakanya yang dapat mengantarkan Jessi untuk pergi ke
khayangan. Pusaka itu ialah "sendal pelangi", sendal ini hanya dapat
digunakan oleh orang-orang yang punya tekad yang kuat namun sayangnya sendal
itu hanya bisa dipakai 1kali, tidak bisa dipakai lebih. Untuk menguji tekadnya
si Jessi, maka si Tua mengadakan 1000 macam ujian kepada Jessi. Entah apa saja
itu macamnya. Mungkin, TPA, TKD, Fisik, Kesehatan, TOEFL, Ketampanan, dsb masuk
didalam ujian yang diujikan si Tua kepada Jessi. Hebatnya si Jessi berhasil
lulus dari 1000 macam ujian tersebut, walau di ujian ketampanan nilainya hanya
sedikit diatas nilai mati. Hahahaha..
Tibalah saatnya
Jessi pergi ke khayangan setelah pelangi tak muncul dimana-mana.
Dikenakan sendal itu
dikedua kakinya dan hap.. Hap.. Pelangi muncul seketika Jessi melangkah dan
sampailah dia di khayangan. Tak lama dari itu, Jessi pun akhirnya kembali dari
khayangan tanpa membawa seorang bidadari .
Si Tua merasa heran, kenapa Jessi tak membawa 1 bidadari pun dari
khayangan. Jessi mengungkapkan bahwa dia tidak lagi berminat mempersunting
bidadari. Lah?? Kok bisa??
Jessi pun bercerita,
"karena pelangi tak kunjung muncul, bidadari-bidadari di khayangan tidak
bisa mandi di bumi. Ini entah sudah berapa lama pelangi tak kunjung muncul.
Guru bayangin saja, seperti apa tidak sedapnya aroma ketiak mereka?". Si Tua
terbahak mendengar penuturan Jessi.
Yah, si Jessi
kembali ke tempat tinggalnya. Tekadnya
seketika pudar ketika dia menemui langsung bidadari di khayangan. Yang jelas
dia tak bisa lagi kembali ke khayangan, karena sandal itu hanya 1 kali pakai.
Entahlah.. Hahahaha..
*cerita dongeng
dengan sedikit perubahan
*nggak bisa nulis
bagus jadi maklumin aja ya
:))